Kamis, 14 Oktober 2010

Always Remember to Say : ”INSYAALLAH”... ”jika Allah menghendaki”

Firdaus Umar menulis

Assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

saudara2 ku semuanya, dalam surah al-kahfi ayat 23-24 Alloh berfirman:

"Dan janganlah sekali-kali engkau mengatakan tentang sesuatu hal: "Aku mampu mengerjakan itu besok",
kecuali dengan menyebutkan: "Insya Allah"... al ayah

>>> Ayat ini turun sebagai teguran dari Alloh kepada Nabi Muhammad SAW yg hendak melakukan sesuatu hal tapi lupa mengucapkan Insya Alloh

Dari firman Alloh dalam ayat tersebut dapat diambil pengertian bahwa orang Islam hendaknya selalu mengucapkan kalimah "INSYA ALLOH" ketika akan mengerjakan suatu hal. Seorang Islam memang wajib memiliki suatu optimisme yang tinggi (raja’) ketika hendak melakukan sesuatu kebaikan. Akan tetapi rasa tersebut harus diimbangi dengan perasaan takut (khauf) jika kebaikan yang dilakukan tidak diterima/ tidak dikehendaki oleh Allah SWT.

Terkadang karena saking yakinnya, seorang dapat melakukan sesuatu hal besok atau di kemudian hari seorang sering lupa untuk mengucapkan ‘Insya Allah’. Padahal seorang yg memastikan dengan tidak mengucapkan kalimat ‘Insya Allah', secara tidak langsung dia telah mendahului Qodar dari Alloh. Dengan demikian, dia telah berbuat salah. Sebab tidak ada yg tau tentang apa yg akan terjadi besok kecuali Alloh.

Ada kisah Nabi Sulaiman dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, suatu hari Nabi Sulaiman AS berkata, “Malam ini aku akan menjimak 60 atau 70 istriku sehingga mereka hamil. Lalu, setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadi mujahid penunggang kuda fisabilillah.” Namun, beliau lupa mengucapkan ‘Insya Allah’.

Ketika malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 istrinya, tetapi yang hamil hanya salah satu diantara istrinya. Bahkan anak yang dilahirkannya pun dalam keadaan cacat atau tidak sempurna fisiknya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda : “Kalau saja Nabi Sulaiman as mengucapkan insya Allah, niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda semuanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadist tersebut, dapat kita ambil pelajaran:
Ketika zaman para nabi pun Allah sangat menekankan akan 'urgen'nya kata ‘Insya Allah’. Bahkan orang yang paling mulia disisiNya (Nabi Muhammad SAW), yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT dengan tidak mengucapkan Insyaa Allah(al-kahfi ayat 23-24). Lalu bagaimana dengan kita???

Maka marilah kita biasakan mengucap "insya Alloh" Karena kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Alhamdulillahi jazaakumullohu khoiro
wassalam......

Tidak ada komentar: