Rabu, 27 April 2011

5 KUNCI PENGOKOH JIWA/PENENANG BATHIN DALAM MENGARUNGI PERSOALAN HIDUP

1. AKU HARUS SIAP MENGHADAPI HIDUP INI APAPUN YANG TERJADI
Hidup di dunia ini satu kali, aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.
Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Allah yang maha kuasa, Yang maha Tau yang terbaik bagi ku.
aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu baik menurut Allah SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginanku dan harapanku sendiri.
Pengetahuanku tentang diri ku atau atas apapun amat terbatas, sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya.
Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus ku persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapanku, karena mungkin itulah yang terbaik menurut Allah.

2. AKU HARUS RELA DENGAN KENYATAAN YANG TERJADI
Bila sesuatu terjadi, yaaa...inilah kenyataan dan episode hidup yang harus ku jalani, aku harus menikmatinya,dan aku tidak boleh berlarut dalam kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merubah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri, dongkol begini...tak dongkol yaa begini...
Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, sledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetep dapat ku nikmati.

3. AKU TIDAK BOLEH MEMPERSULIT DIRI
Aku harus yakin bahwa hidup ini seperti siang dan malam pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus menerus dan tidak mungkin pula malam terus menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya. Begitupun masalah yang menimpa ku pasti ada akhirnya. Aku harus sangat sabar menghadapinya.
Akupun harus yakin bahwa setiap musibah yang terjadi itu dengan izin dari Allah yang maha Adil, pasti sudah di ukur dengan cermat oleh Nya. Tak mungkin melampaui batas kemampuan karena Dia tak pernah mendholimi hambanya.
Aku tidak boleh mendholimi diriku sendiri dengan pikiran buruk yang mempersulit diri dan menyengsarakan. Pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tidak boleh terjabak DAN MENDRAMATISIR MASALAH.
Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tidak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tidak menyelesaikan masalah bahkan sebaliknya hanya menambah masalah. Semua harus dengan tegar ku hadapi dengan baik. Aku tidak boleh menyerah dan kalah.
Mesti segala sesuatu ada akhirnya, begitupun persoalan yang ku hadapi ada akhirnya, Allah berjanji : fainnamaal usri yusro...sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah du ingkari oleh AllahSWT.

4. EVALUASI DIRI
Segala yang terjadi mutlaq denga izin Allah SWT, dan Allah tidak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.
Pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya bila disikapi dengan sabar dan benar.
Harus kurenungkan mengapa Allah mentaqdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi adalah sebuah peringatan atas dosa-dosaku, kalalaian ku, atau mungkin saatnya kanaikan derajat kedudukanku disisi Allah SWT.
Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus ku perbaiki. setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tidak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting sekarang aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad dengan sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah maha pengampun dan maha penerima Taubat.

5. ALLAH LAH SATU-SATUNYA PENOLONGKU
Aku harus yakin walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku, tak mungkin terjadi apapun tanpa IzinNya.
Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa Allah lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar dari setiap urusan. Tidak ada yang mustahil bagiNya, karena segala-galanya hanyalah milik Allah dan sepenuhnya ada dalam kekuasaan Nya.
Tidak ada yang dapat menghalangi jikalau Dia akan menolong hambanya. Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang,berikhtiar untuk mendekatinya dengan mengamalkan apapun yang disukainya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan kepada salainNYa.
Firman Allah : Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan di beri rizqi / pertolongan dari tempat yang tak terduga, dan barang siapa yang tawakkal kepada Allah maka akan dicukupi kebutuhannya..( At-thalaq 2 - 3 )

Tidak ada komentar: