Minggu, 17 Oktober 2010

Hidup Mulia dengan Akhlak Islami

Secara garis besar pokok-pokok ajaran nabi terbagi menjadi 3 pilar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya yaitu Aqidah, Ibadah, dan Akhlaq. Terkait dengan urgensi akhlaq, Alloh SWT berfirman dalam QS al-Qolam 4, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”. Begitu juga salah satu hadits berbunyi, “Orang yg terbaik diantara umatku adalah yang terbaik akhlaqnya”. Diceritakan pula dalam suatu riwayat, seorang sahabat bertanya kepada rosul, wahai rosul apa itu kebaikan dan keburukan?, rosul menjawab, kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan keburukan itu adalah apa yang membuat keraguan dalam dirimu dan kamu tidak suka yang dilakukan itu diketahui orang lain. Imam Al-Ghozali berkata, memiliki akhlaq yang mulia adalah fardu ain bagi setiap orang.

Kenapa Akhlak memiliki peranan penting dalam Islam?
Jawabannya, karena sesungguhnya pembentukan akhlaq yang mulia adalah tujuan risalah rosul. Al-Qur’an menyebutkan bahwa fungsi kerosulan adalah tazkiyatun nafs, yakni mensucikan jiwa manusia. Nabi saw bersabda, “ Tidak dikatakan seseorang yang beriman kalau hanya sekedar angan-angan, namun apa yang tertanam dalam hati dan dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari”. Dalam Al-Qur’an kata iman selalu bergandengan dengan amal sholeh dan taqwa.

Sifat-sifat akhlaq mulia yang harus menjadi hiasan seorang muslim dalam kehidupan sehari-harinya diantaranya adalah menjauhi perkara yang subhat, menjaga pandangan mata, menjaga ucapan, tidak meremehkan orang, malu, lapang dada dan sabar, jujur, tawadlu, menghindari prasangka buruk, murah hati, dermawan, menjadi teladan, dan lain-lain.

Tidak ada komentar: